Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengunjung Mangrove Sekotong Merasa Puas,Ekonomi Masyarakat pun Menggeliat.

Para Pengunjung berjejer sepanjang track mangrove sekotong tengah,menunggu sunset tiba.
Kimsekotong.com-Wabah covid 19 yang melanda dunia belakangan ini, ternyata telah berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan,salah satunya sektor pariwisata.Kebijakan pemerintah untuk menerapkan sosial distancing maupun fisical disatancing,sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid 19, membuat aktifitas sosial masyarakat berkurang.
Tempat-tempat wisata sepi,masjid di tutup,kegiatan-kegiatan budaya di tiadakan untuk sementara waktu.

Namun kebijakan new normal yang baru baru ini bergaung,merupakan angin segar bagi bangkitnya kembali dunia pariwisata,dan kehidupan ekonomi masyarakat.Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid 19,Pemerintah Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat,membuka kembali Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Tanjung Batu.Kamis 04 Juni 2020.

Hingga hari ini,Minggu (07/06), menurut pihak pengelola, ekowisata mangrove tersebut telah di padati ratusan  pengunjung.Para pengunjung yang datang tidak hanya dari wilayah Kecamatan Sekotong,bahkan hingga dari luar Kabupaten Lombok Barat,Kota Mataram dan Lombok Tengah.
Area parkir terlihat di penuhi kendaraan para pengunjung mangrove sekotong tengah. 
"Alhamdulillah,pengunjung cukup ramai,ratusan lembar tiket parkir yang di sediakan selalu habis,"kata Lalu Hendi," Ketua Pokdarwis Sekotong Tengah .Saat di tanyakan besaran pendapatan parkir dan biaya masuk,ia menyebutkan belum begitu banyak."Berkisar antara Rp.500 ribu hingga 1 Juta di saat ramai,"sebutnya.
Kades Sekotong Tengah,Lalu Sarappudin. 
Karena masih dalam upaya memutus mata rantai covid 19 melalui pembatasan kerumunan massa,pengelola tempat wisata ini telah menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk, serta menghimbau agar para pengunjung menggunakan masker. Hal tersebut dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang di tetapkan pemerintah."Kami telah menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk,membatasi kerumunan tidak lebih dari 20 orang,serta memasang himbauan lainnya,"kata Lalu Sarappudin,Kades Sekotong Tengah.
Aula Mangrove Sekotong Tengah
Dari pantauan KIM Sekotong (07/06) di beberapa kawasan wisata di sekotong,juga terlihat ramai pengunjung.Beberapa pengunjung terlihat berjejer di sepanjang pesisir Pantai Kemos Batu Kijuk hingga Pantai Gili Genting."Untuk menghilangkan setres pak,karena beberapa bulan ini kami tidak pernah keluar rumah,"kata pengunjung asal Kecamatan Gerung. Ia berwisata bersama keluarganya di pantai Gili Genting Sekotong Barat.

Sementara itu beberapa pengunjung juga menanggapi Kawasan Wisata mangrove Tanjung Batu Desa Sekotong Tengah,dengan beragam masukan.Dari keindahan tempat hingga penyediaan kuliner.
"Cukup keren dan sangat kreatif,hanya perlu penyediaan kuliner khas pesisir yang di jual,"kata pengunjung asal Kota Mataram."Terlalu banyak cat warna warni,kesan naturalnya jadi hilang,"ucap pengunjung lainnya. 

Ketika di tanyakan darimana dapat informasi tentang tempat wisata tersebut,para pengunjung menjawab dari media sosial. "Dari media sosial,sepertinya tempat ini sangat viral dan banyak di share di media sosial,"sebut beberapa ABG lainnya dari Kota Mataram.

Hingga beberapa hari terakhir,kawasan wisata yang terletak cukup strategis tersebut tampak ramai di kunjungi berbagai kalangan.Dan hampir di pastikan para pengunjung akan puas karena apa yang di gambarkan di media sosial sesuai dengan kenyataan di lapangan. 
"Pokoknya keren,sesuai dengan yang di foto di media sosial,".
Dengan di bukanya tempat-tempat wisata di Kecamatan Sekotong,juga berdampak pada aktifitas ekonomi masyarakat sekitar. Beberapa pedagang kaki lima terlihat membuka warung-warung kopi di sepanjang  tempat tersebut."Silahkan bagi para pedagang untuk berjualan,asal jangan di area parkir saja," kata Lalu Sarappudin.Jumlah pedagang yang berjualan terlihat cukup banyak,terutama penduduk di area wisata ini.
"Sebelumnya tidak ada warga kami yang berjualan di tempat ini,tapi Alhamdulillah,sekarang sudah banyak yang beralih jadi pedagang.Karean sebagian besar warga di sini bekerja sebagai nelayan,"kata Saeun,Kadus  Sekotong 2."Bangkitnya pariwisata Lombok Barat,di mulai dari Sekotong," demikian bunyi tulisan di akun Media Lombok Pos.Semoga (sid).

Posting Komentar untuk "Pengunjung Mangrove Sekotong Merasa Puas,Ekonomi Masyarakat pun Menggeliat. "