Puluhan Ton Garam Produksi Koperasi Syariah Bina Laut Sekotong,Di Serap Jaring Pengaman Sosial.
Garam halus cap rajungan produksi koperasi syariah bina laut kecamatan sekotong kabupaten lombok barat. |
Kimsekotong.com,-Siapa sangka, garam hasil produksi rakyat di Dusun Madak,Dusun Empol
dan Dusun Bertong Desa Cendi Manik yang dulunya di tukar secara barter dengan beras atau bahan pokok lainnya,kini menjadi usaha industri yang menjanjikan.
dan Dusun Bertong Desa Cendi Manik yang dulunya di tukar secara barter dengan beras atau bahan pokok lainnya,kini menjadi usaha industri yang menjanjikan.
Benar kata pepatah,sayur tanpa garam akan terasa hambar.Garam merupakan bahan yang wajib ada di setiap masakan.Tetapi meskipun garam merupakan kebutuhan yang cukup penting,tidak lantas membuat para petani garam hidup sejahtera.Namun di bawah pembinaan dari Koperasi Syariah Bina Laut Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat,garam sekotong kini telah menjadi salah satu produk unggulan yang sudah beredar di mana mana.
Melalui Instruksi Bupati Lombok Barat,H.Fauzan Khalid,S.Ag,M.Si,yang mengharuskan para pegawai lingkup Pemkab Lobar dan masyarakat Lombok Barat umumnya, untuk membeli dan menggunakan produk lokal.Kebijakan tersebut telah menjadi angin segar bagi kebangkitan usaha ekonomi masyarakat
Demikian juga dengan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat,melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) NTB Gemilang,produk-produk UMKM masyarakat NTB,di beli dan dilakukan pembinaan.
Salah satunya adalah ikan asin dan garam halus produksi Koperasi Syariah Bina Laut Sekotong.
Ketua Koperasi Syariah Bina Laut,H.Badrun Tammam, sedang memeriksa pengemasan garam yang akan di kirim ke pembeli. |
Dengan banyaknya permintaan garam tersebut,pihaknya mengatakan sangat siap untuk menyediakan stok sesuai yang di butuhkan."Stok garam di gudang dan petani garam cukup banyak,dan kami siap untuk mendistribusikan sesuai permintaan pemesan,"ungkapnya.
Garam hasil produksi UMKM binaan Kopsyah Bina Laut terdiri dari garam halus dan garam kasar.
"Kalau garam halus untuk konsumsi,sedangkan produk garam kasar untuk industri,"jelasnya lagi.
Selain itu,dengan terbelinya garam hasil produksi Kelompok Petani Usaha Garam Rakyat (Pugar) yang ada di Kecamatan Sekotong dan Lembar,telah turut menyerap tenaga kerja lokal."Alhamdulillah,kalau pada hari hari biasa,yang bekerja di pengemasan garam hanya sekitar 4-6 orang,kini kami bisa mempekerjakan sebanyak 12 hingga 20 orang,"ucapnya.Dari pantauan KIM Sekotong,para pekerja di bagian pengemasan garam kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga.
"Alhamdulillah,arak te gawek,ketimbang momot lek bale (yang penting ada yang bisa di kerjakan,dari pada nganggur di rumah:red)," kata seorang ibu yang tengah mengemas garam,saat di minta tanggapannya.Dari upah bekerja mengemas garam dengan sistem borongan tersebut,ibu ibu yang berasal dari sekitar gudang penyimpanan garam ini,menerima Rp.100.000-Rp.l50.000/hari."Dengan adanya koperasi syariah bina laut kami juga menekankan kepada para pekerja dan kelompok nelayan binaan agar menyisihkan sebagian hasil usahanya untuk di tabung," kata Ketua Koperasi Syariah Bina Laut menutup pembicaraan.(sid/zul).
Posting Komentar untuk "Puluhan Ton Garam Produksi Koperasi Syariah Bina Laut Sekotong,Di Serap Jaring Pengaman Sosial. "