Puisi Ungguh Dowe,Pada Matamu,Aku Jatuh Cinta.
Ungguh Dowe,Penulis Puisi. |
Elegi
picisan
Pada pagi mengandung elegi
Juga balada picisan para pemahat cerita roman
Aromamu adalah titisan kehangatan
Wajahmu yang yang bersemu
Menjadi tempias memeluk waktu
Satu dua kenangan
Terkapar seperti dedaunan
Di pagi Sabtu yang hujan
Binar matamu menjadi peraduan
Adalah senyummu
Menjadi penyulam elegi
Dan dalam bait balada picisan
Aku masih jatuh cinta padamu tanpa akhiran
Pejeruk,
31 Oktober 2020
Adalah dirimu
Adalah air matamu
Kelu seluruh waktu
Aku bergeming
Dipeluk hening
Adalah senyum dan lesung
pipimu
Semua menjadi purnama
Ruas-ruas rusuk menjadi
cinta
Di pangkuanmu
Aku bertekuk takluk
hilang bentuk remuk*
Gunungsari, 29 Sep. ‘20
Pada matamu, aku jatuh
cinta
Bagaimana aku tidak jatuh
cinta pada matamu
Di pagi yang berkabut hujan
Cinta telah kau suguhkan
Pada cawan penuh senyuman
Dengan binar mata
kesyahduan
Aku teringat menanga baris
Sepelepah teratai berdaun
merah
Di atasnya Denda Seruni
mengarung janji
Cinta sejati memang harus
dari hati
Bagaimana aku tidak jatuh
cinta pada matamu
Binarnya adalah mentari
Setelah kabut bergayut
kalut
Dan hangat napasmu yang
redup
Aku hirup menjadikanku
hidup
Sekotong, 19 januari 2021
Penulis
Ungguh Dowe,
nama pena dari Lalu Mungguh. Lahir di Mangkung, Praya Barat Lombok Tengah.
1978. Sudah mulai suka menulis, meski belum bermutu. Tulisan-tulisan artikel
populer bidang pendidikan, sudah berkenan di muat di harian-harian NTB, seperti
Lombok Post dan Suara NTB. Pernah menulis buku puisi, novel, dan antologi
artikel.
Ungguh Dowe kini
tinggal di Ampenan-Pejeruk. Menjadi tenaga kependidikan adalah dunia yang
sedang diembannya. Pernah meraih beberapa juara bidang kepenulisan, baik
tingkat lokal sampai nasional.
Posting Komentar untuk "Puisi Ungguh Dowe,Pada Matamu,Aku Jatuh Cinta."