Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lomba Gasing Sebagai Ikon Wisata Lombok Yang Nyaris Punah.

Komunitas Gasing dari Dusun Selegong Desa Batu Putih Kec.Sekotong Lombok Barat. 

KIM,-Permainan tradisional gasing merupakan jenis permainan yang telah hampir punah.Hal tersebut disebabkan oleh kurang diminatinya permainan ini oleh para generasi muda.Jarangnya event pertandingan juga menjadi salah satu sebab permainan gasing makin punah. 

Sebelumnya,permainan Gasing pernah Jaya dan menemani perjalanan masyarakat Pulau Lombok selama puluhan hingga ratusan tahun silam.

Disebutkan dalam berbagai literatur bahwa permainan gasing berasal dari China lalu ke wilayah Indonesia,dan gasing menyebar dan menjadi bagian dalam tradisi nusantara.

Di Aceh, gasing disebut menjadi cara memilih calon penerus Sultan Iskandar Muda.Sedangkan Bagi suku Melayu, gasing menjadi bagian dalam perayaan musim tanam dan panen, bahkan disebut menjadi media peramalan akan masa depan.

Lalu di Sumatera Barat, gasing konon dikatakan menjadi senjata magis untuk menyakiti orang lain.Di Pulau Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Maluku, gasing memiliki beragam cerita, nama, bentuk, kegunaan hingga cara main.

Gasing adalah satu dari sekitar total 2600 permainan tradisional di Indonesia yang disebut terancam punah oleh zaman dan kemajuan teknologi walaupun telah masuk dalam Warisan Budaya Takbenda (WBTB) di Unicef.Padahal gasing yang mungkin dianggap permainan 'kampungan'tetapi memiliki beragam filosofi dalam membentuk karakter rakyat Indonesia,mengajarkan kita tentang ketuhanan, keseimbangan dan harmoni dalam hidup, sambil mempererat toleransi serta meningkatkan kekuatan fisik.

Saat ini, generasi muda sudah jarang sekali bermain gasing tradisional.Bahkan, ada yang tidak mengetahui apa itu gasing dan cara mainnya.

Di tengah meredupnya putaran gasing, terdapat beberapa komunitas yang terus mengabdikan diri mereka untuk melestarikan hingga memperkenalkan gasing di tengah tengah masyarakatnya.Salah satunya adalah Remaja Labuan Poh Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat."Alhamdulillah,pada tahun 2021 ini kami kembali menyelenggarakan pertandingan permainan gasing tradisional dengan nama Labuan Poh Cup 2021,yang diadakan oleh para remaja Dusun Labuan Poh,"jelas Muh.Fikri,salah seorang panitia pertandingan ketika dikonfirmasi pada partai final pertandingan tersebut,Kamis (25/11/2021).

Komunitas gasing dusun Labuan Poh. 

Disebutkan oleh Fikri,bahwa pertandingan gasing tradisional ini diikuti oleh sejumlah komunitas gasing yang berasal dari dusun sekitarnya."Pada tahun ini yang meraih juara 1 yaitu Komunitas gasing"Raden Tumben"dari Dusun Selegong.Sedangkan juara 2 diraih oleh komunitas Sigar Penjalin Dusun Labuan Poh,"ungkapnya.

Uniknya,pada pertandingan gasing tradisional Labuan Poh Cup 2021 ini,semua pemain menggunakan busana adat sasak.Adapun hadiah yang diberikan yaitu berupa piala dan uang pembinaan.Pertandingan gasing juga ramai di saksikan oleh para penonton yang berasal dari berbagai dusun di Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong."Pertandingan yang sangat luar biasa,karena kami dapat berkumpul bersama teman-teman para penghobi permainan gasing di tempat ini,"ujar salah seorang peserta.(sid).



Posting Komentar untuk "Lomba Gasing Sebagai Ikon Wisata Lombok Yang Nyaris Punah."