Tertarik Program "Satu Desa Satu Sarjana"Pemdes Sekotong Tengah Bermitra Dengan STISDA Bermi Lombok Barat.

KKN Mahasiswa STISDA Bermi Di Desa Sekotong Tengah 

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darussalam (STISDA) Bermi Lombok Barat terus mensosialisasikan program "Satu Desa Satu Sarjana Hukum"di Nusa Tenggara Barat.

Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah yang bernaung dibawah Yayasan Darussalam Bermi Lombok Barat ini meluncurkan Program "Satu Desa Satu Sarjana Hukum"pada Senin 13 Mei 2024.

Ketua STIS Darussalam Bermi, Idul Adnan, SH., MH.,mengatakan bahwa  program ini bertujuan mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat desa khususnya para perangkat desa dan kepala desa di Pulau Lombok.

Guna memaksimalkan program"1 Desa 1 Sarjana Hukum,"ini,STISDA Bermi juga menjalin kerjasama dengan kampus-kampus di luar daerah untuk pertukaran pelajar dan dosen guna peningkatan kualitas pendidikan. Saat ini, STIS Darussalam Bermi memiliki 2 program studi yang terakreditasi, yaitu S1 Hukum Perbandingan Mazhab dan S1 Hukum Tata Negara.

Program ini mendapatkan tanggapan Pemerintah Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Lombok Barat,dengan cara menjalin kemitraan dan mengirimkan sejumlah perangkat desa berkuliah di Kampus STISDA Bermi Lombok Barat.

Kepala Desa Sekotong Tengah Muhamad Burham terlihat mengikuti sejumlah program kegiatan KKN di Desa Sekotong Tengah.

"Alhamdulillah,kami bersama sekitar 13 perangkat Desa Sekotong Tengah sedang berkuliah di STISDA Bermi Lombok Barat mengambil jurusan S1 Hukum Tata Negara,"jelas Muhammad Burham ketika dikonfirmasi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program yang diadakan oleh perguruan tinggi untuk melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pelayanan masyarakat di berbagai wilayah.

Program ini nanti bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran teori dengan pengalaman langsung di lapangan, sehingga mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya dalam mengatasi permasalahan masyarakat.

Berbagi :